jangan terlalu keras untuk nempanya :D
ini dari banyak sumbber + hasil dari
seminar Mediterranean Bali tanggal 20 November 2014 di Hotel Nikki
dari Mediterranean Bali
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan
kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan
dan menyusun laporan seminar ini tepat
pada waktunya.
Dalam penulisan laporan ini, saya banyak
menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu melalui
kesempatan ini saya ingin
menyampaikan terima kasih kepada semua teman dan media elektronik yang telah
membimbing saya.
Saya menyadari sepenuhnya
laporan seminar ini
sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari para
pembimbing maupun pembaca yang sifatnya membangun sangat saya harapkan
untuk terbentuknya laporan yang lebih baik sehingga dapat dijadikan pedoman
dikemudian hari.
Denpasar, 25 November 2014
penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………………………………………
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………………………………………………….
A.
Pengertian
Masyarakat Ekonomi ASEAN………………………………………………………………….
B. Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………………………….
C. Tujuan Masyarakat Ekonomi ASEAN…………………………………………………………………………
D. Tantangan Masyarakat Ekonomi
ASEAN…………………………………………………………………..
E. Ancaman Masyarakat Ekonomi
ASEAN……………………………………………………………………..
F.
Dampak Masyarakat
Ekonomi ASEAN………………………………………………………………………
Pengertian
Masyarakat Ekonomi ASEAN
Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian
adanya system perdagangan bebas antara Negara-negara ASEAN. Indonesia dan
Sembilan Negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC)
Pentingnya perdanganan ekstrernal terhadap ASEAN dan
kebutuhan untuk Komunitas ASEAN secara keseluruhan untuk tetap meilhat kedepan
. Ada 4 pilar yang membangun MEA
1.
Pasar Tunggal dan Basis
Produksi
Diawali harus bebas yang
artinya bebas jasa, bebas keamanan, bebas investasi, bebas barang keaman
pangan, dan adanya harus bebas kerja terampil, bebas disini dalam arti ke 10
negara di ASEAN bisa masuk ke Negara lain sewilayah ASEAN asal mereka harus
trampil untuk berkerja di ke 10 negara di ASEAN
2.
Kawasan Ekonomi yang
Berdaya Saing Tinggi
Artinya tidaklah mungkin satu
satu Negara di ASEAN secara individual untuk bisa bersaing dengan Negara lain
oleh karena itu 10 negara asean bersatu bagaimana mengembangkan ekonomi ASEAN.
3.
Membangun kawasan dengan
ekonomi yang merata
Artinya 10 negara ASEAN
tidaklah sama tingkat pengembangan ekonomi, melalui MEA diharapkan ikut
meningkatkan perekonomian ASEAN dengan adanya kesetaraan.
4.
Membangun kawasan dengan
integrasi penuh terhadap perekonomian global
Pilar pilar ini saling
berkaitan kuat. Dengan memasukkan unsure-unsur yang dibutuhkan dari
masing-masing karakteristik dan harusmemastikan konsistensi dan keterpaduan
dari unsure-unsur serta pelaksanaanya yang tepat dan saling mengkoordinasi d
antara para pemangku kepentingan yang relevan.
Latar Belakang
ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan wujud
dari kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu
kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing
ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi
dunia serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya.
AFTA dibentuk pada waktu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV
di Singapura tahun 1992. Awalnya AFTA ditargetkan ASEAN sebagai wujud
dari kesepakatan negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas
perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan
regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia
akan dicapai dalam waktu 15 tahun (1993-2008), kemudian dipercepat
menjadi tahun 2003, dan terakhir dipercepat lagi menjadi tahun 2002.
Skema Common Effective Preferential Tariffs For ASEAN Free Trade Area
(CEPT-AFTA) merupakan suatu skema untuk mewujudkan AFTA melalui : penurunan
tarif hingga menjadi 0-5%, penghapusan pembatasan kuantitatif dan
hambatan-hambatan non tarif lainnya. Perkembangan terakhir yang
terkait dengan AFTA adalah adanya kesepakatan untuk menghapuskan
semua bea masuk impor barang bagi Brunei Darussalam pada tahun 2010, Indonesia,
Malaysia, Philippines,Singapura dan Thailand, dan bagi Kamboja, Laos,
Myanmar dan Vietnam pada tahun 2015.
Tujuan Masyarakat
Ekonomi ASEAN
Masyarakat Ekonomi ASEAN bertujuan untuk menyatukan
ekonomi di kawasan ASEAN. Kelahiran ASEAN sebagai pasar tunggal dan bass
produksi jelas akan membkin kawasan ini lebih dinamis dan berdaya asing. Sebab,
Masyarakat Ekonomi ASEAN menyepakati pembebasan arus barang, jasa, tenaga
kerja, investasi dan modal. Yang tak kalah penting penghapusan tariff
perdagangan antar Negara ASEAN, Masyarakat Ekonomi ASEAN mendorong aliran
investasi dan perdagangan menjadi lebih bebas dengan harapan seluruh rintangan
dalam investasi dan perdagangan akan berkurang. Hilangnya hambatan arus barang,
jasa, investasi dan tenaga kerja tentu akan menguntungkan tiap Negara di ASEAN.
Tapi keuntungan diaatas kertas bisa berubah saat di lapangan.
Tantangan
Masyarakat Ekonomi ASEAN
1.
Laju peningkatan ekspor dan
impor
Tantangan yang dihadapi oleh Indonesia memasuki
integrasi Masyarakat Ekonomi ASEAN tidak hanya yang bersifat internal di dalam
negeri tetapi terlebih lagi persaingan dengan Negara sesame ASEAN dan Negara
lain di luar ASEAN seperti China dan India
2.
Laju inflasi
Tantangan lainnya adalah laju inflasi Indonesia yang
masih tergolong tinggi bila dibandingkan dengan Negara lain di kawasan ASEAN
3.
Kesamaan Produk
Kesamaan jenis produk ekspor unggulan ini merupakan
salah satu penyebab pangsa perdagangan intra-ASEAN yang hanya berkisar 20%-25%
dari total perdagangan asean
4.
Daya saing SDM
Kemampuan bersaing SDM tenaga kerja Indonesia harus
ditingkatkan baik secara formal maupun informal
Ancaman Masyarakat
Ekonomi ASEAN
SDM Indonesia sedang terancam dari berbagai sisi,
antara lain integrasi mobilitas tenaga kerja kawasan ASEAN melali kesepakatan
diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN, teknologiyang semakin berkembang di
perdagangan bebas yang menyebabkan membanjirnya produk luar di Indonesia
Rendahnya kualitas tenaga kerja Indonesia disebabkan
karena system diklat yang masih berorientasi pada pendekatan “supply driven”.
Program diklat yang dikembangkan oleh lembaga diklat pemerintah dan swasta
belum mengacu kepada kebutuhan pasar kerja. Akibatnya terjadi kesenjangan yang
semakin lebar antara kualitas tenaga kerja yang dihasilkan oleh lembaga diklat
dengan kualitas yang dibutuhkan oleh dunia usaha / industry.
Selain masalah itu, dengan adanya Masyarakat Ekonomi
ASEAN ini juga mengancam eksistensi usaha sekaligus SDM local. Selama ini
Indonesia lebih banyak berperan sebagai pasar empuk bagi produk-produk luar.
Berbagai produk Negara lain membanjiri Indonesia mulai dari makanan, fashion,
otomotif dan elektronik. Produk-produk itu sangat kompetitif baik dari segi
kualitas maupun harga sehinga produk dalam negeri menjadi kuarang berkembang
akibat kalah bersain
Dampak Masyarakat
Ekonomi ASEAN
Dampak MEA adalah semakin terjadinya liberalisasi ekonomi di kawasan ASEAN. MEA
memberikan panduan bahwa akan terjadi arus bebas ekonomi setidaknya dari
beberapa hal : Barang, Jasa, Investasi, modal dan yang terpenting adalah tenaga
kerja terdidik.
Masyarakat Ekonomi ASEAN akan membentuk ASEAN
sebagai pasar dan basis produksi tunggal membuat ASEAN lebih dinamis dan
kompetitif dengan mekanisme dan langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaan
baru yang ada inisiatif ekonomi, mempercepat integrasi regional di
sector-sektor prioritas, memfasilitasi pergerakan bisnis tenaga kerja terampil
dan bakat, dan memperkuat kelembagaan mekanisme ASEAN sebagai langkah awal
untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN
Pada saar yang sama, Masyarakat Ekonomi ASEAN akan
mengatasi kesenjangan pembangunan dan mempercepat integrasi terhadap Negara
Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam melalui initiative for ASEAN
integration dan inisiatif regional lainnya.
Bentuk kerjasamanya
adalah :
1. Pengembangan sumber daya
manusia dan peningkatan kapasitas
2. Pengakuan kualifikasi
professional
3. Konsultasi kebih dekat pada
kebijakan makro ekonomi dan keuangan
4. Langkah-langkah pembiayaan
perdagangan
5. Meningkatkan infastruktur
6. Pengembangan transaksi
elektronik melalui e-ASEAN
7. Mengintegrasikan industry di
seluruh wilayah untuk mempromosikan sumber daerah
8. Meningkatkan keterlibatan
sektor swasra untuk membangun Masyarakat Ekonomi ASEAN