Peta Konsep :
À
Pengertian
Kebudayaan
À
Pengertian
Kebudayaan Menurut Para Ahli
·
Kebudayaan
Menurut Ahli Luar Negri:
1.
Nostrand
2.
Richard
Brisling
3.
Croydon
4.
Larson
dan Smalley
5.
Ralph
Linton
6.
Raymond
Williams
7.
Al.
Krueber
8.
Sir
Edwards B Tylor
9.
C.
Klluckhohn
10. M. Jacobs dan B.J. Stern
11. Dr. K. Kupper
12. William H. Haviland
13. Francis Merill
14. Bounded et.al
15. Mitchell
16. Robert H Lowie
17. Edward Spranger
18. Herskovits
·
Kebudayaan
Menurut Ahli Dalam Negri :
1.
Prof.
Dr. Koentjoroningrat
2.
Ki
Hajar Dewantara
3.
Arkeolog
R. Soekmono
4.
Effat
al-Syarqawi
5.
Parsudi
Suparlan
6.
Sutan
Takdir Alisyahbana
7.
Dr.Moh.Hatta
8.
Mangunsarkoro
9.
Drs.
Sidi Gazalba
10. Djjojodigono
À
Wujud Kebudayaan
(menurut J.J. Hoenigman)
·
Gagasan (wujud
ideal)
·
Aktivitas
(tindakan)
·
Arteak (karya)
À
Unsur – Unsur
Kebudayaan
·
Bahasa
·
System
Pengetahuan
·
Organisasi
Sosial
·
Sistem Peralatan
Hidup dan Teknologi
·
Sistem Mata
Pencarian Hidup
·
Kesenian
·
Sistem Religi
À
Faktor yang
Mempengaruhi Keragaman Budaya
À
Pengaruh
Keragaman Budaya di Indonesia
À
Peran Masyarakat
dalam Keragaman Budaya
À
Manfaat dari
Keragaman Budaya
À
Ciri – Ciri
Keragaman Budaya
À
Dampak dari
Keragaman Budaya
Pengertian Kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa
Sansekerta yang berarti akal, kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau
budhaya (majemuk), sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau
akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari kata
budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsur rohani dalam kebudayaan,
sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsur jasmani sehingga
kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia.
Secara sederhana pengertian
kebudayaan dan budaya dalam IBD mengacu pada pengertian sebagai berikut :
1. Kebudayaan dalam arti luas, adalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
2. Kebudayaan dalam arti sempit dapat
disebut dengan istilah budaya atau sering disebut kultur yang mengandung
pengertian keseluruhan sistem gagasan dan tindakan.
Pengertian Kebudayaan
Menurut Para Ahli
Kebudayaan Menurut Ahli Luar Negri:
1.
Nostrand
(1989: 51)
Mendefinisikan budaya sebagai sikap dan kepercayaan, cara berpikir,
berperilaku, dan mengingat bersama oleh anggota komunitas tersebut.
2.
Richard
brisling (1990: 11)
Kebudayaan sebagai mengacu pada cita-cita bersama secara luas, nilai,
pembentukan dan penggunaan kategori, asumsi tentang kehidupan, dan kegiatan
goal-directed yang menjadi sadar tidak sadar diterima sebagai "benar"
dan "benar" oleh orang-orang yang mengidentifikasi diri mereka
sebagai anggota masyarakat.
3.
Croydon
(1973: 4)
Budaya adalah suatu sistem pola terpadu, yang sebagian besar berada di bawah
ambang batas kesadaran, namun semua yang mengatur perilaku manusia sepasti
senar dimanipulasi dari kontrol boneka gerakannya.
4.
Larson dan
Smalley (1972: 39)
Kebudayaan sebagai "blue print" yang memandu perilaku orang dalam
suatu komunitas dan diinkubasi dalam kehidupan keluarga. Ini mengatur perilaku
kita dalam kelompok, membuat kita peka terhadap
masalah status, dan membantu kita mengetahui apa tanggung
jawab kita adalah untuk grup. budaya yang berbeda struktur yang mendasari yang
membuat bulat bulat masyarakat dan komunitas persegi persegi.
5.
Ralph
Linton (1945: 30)
Kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan Dari Masyarakat Yang manapun dan
regular tidak Hanya mengenai sebagian Dari cara Hidup Name of ITU yaitu
Masyarakat Yang dianggap lebih diinginkan Dibuat Tinggi atau lebih.
6.
Raymond
Williams (1961: 16)
Budaya adalah seluruh kehidupan,
materi, intelektual, dan spiritual.
7.
Al.
Krueber (1958: 582-583)
Kebudayaan sebagai suatu sistem Dari ide-ide dan Konsep-Konsep Kebudayaan Dari
wujud sebagai rangkaian tindakan berpola suatu aktivitas dan Manusia yang.
8.
Sir
Edwards B Tylor (1871: 1)
Kebudayaan adalah keseluruhan Kompleks Dari ide dan segala Sesuatu Yang
dihasilkan Manusia KESAWAN pengalaman historisnya. Termasuk disini adalah
pengetahuan, kepercayaan, Seni, moral, Hukum, kebiasaan, kemampuan Lainnya
Serta therapy terapi dan Yang diperoleh Manusia sebagai anggota
Masyarakat.
9.
C.
Klluckhohn (1949: 35)
Sebagai
total dari cara hidup suatu bangsa, warisan sosial yang diperoleh individu dari
grupnya.
10.
M. Jacobs
dan B.J. Stern
Kebudayaan
mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi social, ideologi, religi,
dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan social.
11.
Dr. K.
Kupper
Kebudayaan
merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam
bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.
12.
William H.
Haviland
Kebudayaan
adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota
masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan
perilaku yang dipandang layak dan dapat di tarima ole semua masyarakat.
13.
Francis
Merill
Kebudayaan
merupakan Pola-pola perilaku yang di hasilkan oleh interaksi social,semua
perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang sebagai anggota suatu
masyarakat yang di temukan melalui interaksi simbolis.
14.
Bounded
et.al
Kebudayaan
adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan
manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai
rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di antara
para anggota suatu masyarakat.
15.
Mitchell
(Dictionary of Soriblogy)
Kebudayaan
adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan
produk yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan
sekedar di alihkan secara genetikal.
16.
Robert H
Lowie
Kebudayaan
adalah segala sesuatu yang di peroleh individu dari masyarakat, mencakup
kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian
yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan
masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal.
17.
Edward
Spranger
Kebudayaan
sebagai segala bentuk atau ekspresi dari kehidupan batin masyarakat. Sedangkan
peradaban ialah perwujudan kemajuan teknologi dan pola material kehidupannya.
18.
Herskovits
Herskovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganik.
Kebudayaan Menurut Ahli Dalam Negri
1.
Prof.Dr.Koentjoroningrat
(1985: 180)
Kebudayaan
adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar.
2.
Ki Hajar
Dewantara
Kebudayaan
berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh
kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk
mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya
guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib
dan damai.
3.
Arkeolog
R. Seokmono
Kebudayaan
adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah
pikiran dan dalam penghidupan.
4.
Effat
al-Syarqawi
yang
mengartikan kebudayaan sebagai khazanah sejarah suatu bangsa/masyarakat
yang tercermin dalam pengakuan/kesaksiannya dan nilai-nilainya, yaitu kesaksian
dan nilai-nilai yang menggariskan bagi kehidupan suatu tujuan ideal dan makna
rohaniah yang dalam, bebas dari kontradiksi ruang dan waktu
5.
Parsudi
Suparlan
Kebudayaan
didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial
yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan pengalamanya,
serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya
6.
Sutan
Takdir Alisyahbana
Mengatakan
Kebudayaan merupakan manifestasi dari cara berfikir.
7.
Dr.Moh.Hatta
Berpendapat
Kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa
8.
Mangunsarkoro
Kebudayaan
adalah segala yang merupakan hasil kerja jiwa manusia dalam arti yang
seluas-luasnya
9.
Drs.Sidi
Gazalba
Kebudayaan
adalah cara berfikir dan merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi
kehidupan dari segolongan manusia yang membentuk kesatuan sosial dengan suatu
ruang dan suatu waktu.
10.
Djojodigono(1958)
memberikan
defenisi mengenai kebudayaan dengan mengatakan kebudayaan itu adalah daya dari
budi, yang berupa cipta, karsa dan rasa.
Wujud Kebudayaan
(menurut J.J. Hoenigman)
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
Gagasan, Aktivitas, dan Artefak.
1.
Gagasan
(Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya
abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam
kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut
menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan
ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga
masyarakat tersebut.
2.
Aktivitas
(tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling
berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut
pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret,
terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3.
Artefak
(karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau
hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret
diantara ketiga wujud kebudayaan.
Unsur – Unsur
Kebudayaan
Suatu kebudayaan tidak akan
pernah ada tanpa adanya beberapa sistem yang mendukung terbentuknya suatu
kebudayaan, sistem ini kemudian disebut sebagai unsur yang membentuk sebuah
budaya, mulai dari bahasa, pengetahuan, tekhnologi dan lain lain. semua itu
adalah faktor penting yang harus dimiliki oleh setiap kebudayaan untuk
menunjukkan eksistensi mereka.
1.
Bahasa
yaitu suatu sistem perlambangan yang secara arbitrel dibentuk atas unsur –
unsur bunyi ucapan manusia yang digunakan sebagai gagasan sarana interaksi
2.
sistem
pengetahuan
yaitu semua hal yang diketahui manusia dalam suatu kebudayaan mengenai
lingkungan alam maupun sosialnya menurut azas – azas susunan tertentu
3. organisasi sosial
yaitu keseluruhan sistem yang mengatur semua aspek kehidupan masyarakat dan
merupakan salah satu dari unsur kebudayaan universal
4.
sistem
peralatan hidup dan tekhnologi
yaitu rangkaian konsep serta aktivitas mengenai pengadaan, pemeliharaan, dan
penggunaan sarana hidup manusia dalam kebudayaannya
5.
sistem
mata pencarian hidup
yaitu rangkaian aktivitas masyarakat yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
hidup dalam konteks kebudayaan
6.
kesenian
yaitu suatu sistem keindahan yang didapatkan dari hasil kebudayaan serta
memiliki nilai dan makna yang mendukung eksistensi kebudayaan tersebut
7.
sistem
religi
yaitu rangkaian keyakinan mengenai alam gaib, aktivitas upacaranya serta sarana
yang berfungsi melaksanakan komunikasi manusia dengan kekuatan alam gaib
Ada
beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur
kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
·
alat-alat
teknologi
·
sistem
ekonomi
·
kekuasaan
politik
·
sistem norma yang
memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri
dengan alam sekelilingnya
·
organisasi
ekonomi
·
alat-alat
dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah
lembaga pendidikan utama)
·
organisasi
kekuatan (politik)
v Prof. Dr.
Koenjaraningrat mengklasifikasikan
unsure-unsur kebudayaan dengan sejumlah unsure kebudayaan objektif. Unsure
universal itu sekaligus menjadi isi kebudayaan, yaitu:
·
Sistem
religi dan upacara kebudayaan
·
Sistem
dan organisasi kemasyarakatan
·
Bahasa
·
Sistem
pengetahuan
·
Kesenian
·
Sistem
mata pencaharian hidup
·
Sistem
teknologi dan peralatan
Faktor yang Mempengaruhi
Keragaman Budaya
1. Faktor
manusia
Apabila
manusia aktif dalam menciptakan kebudayaan akan bertambah maju, sebaliknya
apabila manusia tidak lagi memelihara kebudayaannya maka kebudayaannya tersebut
akan hilang.
2. Faktor
lingkungan alam
Terjadinya
gempa bumi, angin ribut (taupan), banjir basar, gunung meletus, kemarau yang
berkepanjangan, dan lain – lainnya yang menyebabkan masyarakat yang mendiami
daerah – daerah tersebut tarpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya. Dan
saat itulah masyarakat tersebut akan beradaptasi dengan sendirinya dan
menyesuaikan diri pada lingkungan dan kebudayaan yang baru.
3. Faktor
perubahan nilai – nilai dan sikap
Setiap
individu dalam melaksanakan aktivitas yang selalu berdasarkan serta perpedoman
kepada nilai – nilai yang ada dan hidup dalam masyarakat. Di lain pihak nilai –
nilai ini sangat mempengaruhi tindakan dan perilaku manusuia baik secara
perorangan, kelompok maupun terhadap masyarakat itu sendiri. Di katakan
demikian karena nilai – nilai tersebut adalah sekumpulan perorangan, kelompok
atau masyarakat tidak patut terhadap obyek maaterial maupun non material.
Dengan yang selalu diinginkan, di cita – citakan dan di anggap penting oleh
seluruh manusia sebagai anggota masyarakat.
4. Pengaruh
kebudayaan masyarakat lain
a.
Akulturasi
Akulturasi dalah sebuah fenomena yang timbul sebagai hasil, jika kelompok –
kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-bada bertemu dan
mangadakan kontak secara langsung dan terus menerus, yang kemudian menimbulkan
perubahan dalaam pola – pola kebudayaan.
b.
Asimilasi
Asimilasi adalah suatu proses sosial yang telah lanjut yang ditandai dengan
kurangnya pembedaan antara individi – induvidu dan antara kelompok – kelompok,
dan makin eratnya kesatuan aksi, sikap – sikap dan proses mental yang
berhubungan dengan kepentingan dan tujuan yang sama.
c.
Difusi
Difusi adalah suatu proses penyebaran unsur – unsur kebudayaan dari perorangan
kepada orang laindan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Dengan proses
terseut manusia mampu menghimpun penemuan – penemuan baru yang telah di
hahisilkan.
d.
Sintesa
Sintasa adalah campuran antara dua kebudayaan yang berbeda dan melahirkan
kebudayaan dalam bentuk – bentuk baru dari keluarga.
e.
Dominasi
Dominasi adalah bila kebudayaan terdesak dan akhirnya lenyap di ganti dengan
kebudayaan yang baru masuk.
5. Faktor kemajuan teknologi
Perkembangan teknologi yang begitu cepat menimbulkan perkembangan –
perkembangan pula di lapang sosial. Misalnya pengaruh penemuan radio mempunyai
efek pada leapangan rekreasi, pendidikan, pengangkutan, agama, pertanian,
ekonomi, pemerintah dan sebagainya.
6. Perubahan kependudukan
Perubahan kependudukan bisa terjadi kaarena adanya gerak kemasyarakatan. Gerak
kemasyarakatan ini dapat di bagi menjadi dua yaitu gerak kemasyarakatan yang
bersifat vertikal dan horizontal.
Jadi dengan
adanya gerak kemasyarakatan yang mengakibatkan terjadinya perubahan
kependudukan, ini bararti akan mengakibatkan terjadinya perubahan sosial dan
kebudayaan di dalam masyarakat.
Pengaruh
Keragaman Budaya di Indonesia
Pengaruh
positif:
1. Keanekaragaman kebudayaan sangat menarik dan
dapat dijadikan objek pariwisata,
2. Keanekaragaman budaya daerah dapat membantu
meningkatkan pengembangan kebudayaan nasional,
3. Tertanamnya sikap untuk saling menghormati dan
menghargai antarsuku yang berbeda.
Pengaruh
negatif:
1. Kecurigaan antarsuku bangsa,
2. Adanya potensi konflik antarsuku dan hambatan
pergaulan antarsuku karena perbedaan bahasa, dan kebudayaan,
3. Banyaknya suku bangsa yang ingin menerapkan
hukum adatnya.
Peran Masyarakat dalam
Keragaman Budaya
Adanya beragam
struktur kepribadian manusia disebabkan adanya beragam isi dan sasaran dari
pengetahuan, perasaan, kehendak dan keinginan kepribadian serta perbedaan
kualitas hubungan antar berbagai unsur kepribadian dalam kesadaran individu.
Masyarakat dan
kebudayaan merupakan perwujudan atau abstraksi perilaku manusia. Kepribadian
mewujudkan perilaku manusia. Perilaku manusia dapat dibedakan dengan
kepribadiannya, karena kepribadian merupakan latar belakang perilaku yang ada
dalam diri seorang individu. Pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian, sebaiknya dibatasi
pada bagian kebudayaan yang secara langsung mempengaruhi kepribadian. Berikut
tipe-tipe kebudayaan khusus yang nyata mempengaruhi bentuk kepribadian yakni:
1.
Kebudayaan-kebudayaan khusus
atas dasar factor kedaerahan. Kepribadian yang saling berbeda antara
individu-individu yang merupakan anggota suatu masyarakat tertentu, karena
masing-masing tinggal di daerah yang tidak sama dan dengan
kebudayaan-kebudayaan khusus yang tidak sama pula. Contoh adat-istiadat melamar
mempelai di Minangkabau berbeda dengan adat-istiadat melamar mempelai di
Lampung.
2.
Cara hidup di kota dan di
desa yang berbeda (urban dan rural ways of life).
Contoh perbedaan antara anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang
dibesarkan di desa. Anak kota terlihat lebih berani untuk menonjolkan diri di
antara teman-temannya dan sikapnya lebih terbuka untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan sosial dan kebudayaan tertentu. Sedangkan seorang anak yang dibesarkan
di desa lebih mempunyai sikap percaya diri sendiri dan lebih banyak mempunyai
sikap menilai (sense of value).
3.
Kebudayaan khusus kelas
sosial. Di dalam setiap masyarakat akan dijumpai lapisan sosial karena setiap
masyarakat mempunyai sikap menghargai yang tertentu pula.
4.
Kebudayaan khusus atas asar
agama. Agama juga mempunyai pengaruh besar di dalam membentuk kepribadian
seorang individu. Bahkan adanya berbagai madzhab di dalam satu agama pun
melahirkan kepribadian yang berbeda-beda pula di kalangan umatnya.
5.
Kebudayaan berdasarkan
profesi. Pekerjaan atau keahlian juga memberi pengaruh besar pada kepribadian
seseorang. Kepribadian seorang dokter, misalnya, berbeda dengan kepribadian
seorang pengacara, dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan
cara-cara mereka bergaul.
Manfaat dari Keragaman
Budaya
Kebudayaan masyarakat Indonesia sangat beraneka ragam karena terdiri
atas bermacam-macam suku bangsa, ras, agama, bahasa, adat istiadat, golongan
politik dan sebagainya. Keragaman kebudayaan inilah yang menyebabkan masyarakat
di Indonesia menjadi unik dan berbeda dengan masyarakat lainnya di dunia. Namun
keberagaman tersebut menyebabkan kehidupan masayarakat Indonesia menjadi rawan
konflik. Masyarakat majemuk atau multikultural memiliki karakteristik heterogen
dengan pola hubungansosial antarindividu bersifat toleran dan harus menerima
kenyataan untuk hidup berdampingan secara damai satu sama lain dengan
perbedaan-perbedaan yang melekat pada tiap entitas sosial dan politiknya.
Kebesaran kebudayaan sauatu masyarakat atau bangsa terletak pada kemampuannya
untuk menampung berbagai perbedaan dan keberagaman dalam satu ikatan yang
berdasarkan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan demokrasi. Manfaat
keberagaman budaya suku-suku bangsa adalah sarana untuk menengahi setiap ada
isu konflik separatis dan disintegrasi sosial.
Ciri – Ciri Keragaman
Budaya
1. Keberagaman
Suku Bangsa
Dari ilmu antropologi diketahui bahwa nenek moyang
bangsa indonesia berasal dari Yunan, Cina Selatan. Mereka bermigrasi ke indonesia
secara bergelombang dan menempati pulau-pulau di indonesiaa. Menurut ahli
sejarah antara tahun 3.000-500 SM Indonesia telah dihuni oleh penduduk migran
submongoloid dari Asia yang kemudian bercamput dengan penduduk indigenous dan indo-arian dari
Asia Selatan.
Klasifikasi anekea suku bangsa di Indonesia biasanya
di dasarkan pada sistem lingkaran hukum adat. Sistem klasifikasi ini mula-mula
disusun oleh Van Vollenhoven yang membagi indonesia ke dalam 19 daerah sukau
bangsa
2. Keberagaman
Bahasa
Seiring dengan keberagaman suku bangsa, di Indonesia
terdapat kurnag lebih 250 bahasa dan dialek. Menurut para ahli, sebagian besar
bahasa di indonesia termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia (Australia-Asia).
3. Keberagaman
Religi
Selain suku bangsa dan bahasa, Indonesia juga
memiliki keberagaman agama atau kepercayaan. Terhitung di Indonesia terdapat
lima agama yang di akui secara resmi oleh negara, yaitu Islam, Khatolik,
Protestan, Hindu, Buddha.
4. Keberagaman
Seni dan Budaya
Suku bangsa yang beragam di Indonesia tentu
menghasilkan kebudayaan yang beragam pula. Salah satu wujud Kebudayaan itu
adalah kesenian, baik seni sastra, seni tari, seni musik, seni drama, seni
rupa, dll
Dampak dari Keragaman
Budaya
Keragaman
budaya dalam ilmu Antropologi dinamakan sebagai diversitas. Negara dengan
keanekaragaman budaya seperti Indonesia jika ditanggapi dengan sikap memandang
perbedaan, dapat menimbulkan dampak negatif. Sebaliknya, bila keanekaragaman
tersebut dikelola dengan semestinya, akan menjadi kekuatan tersendiri.
A.
Berbagai Permasalahan Akibat Keanekaragaman
Budaya
Berkaitan
dengan keberagaman kebudayaan dalam kehidupan masyarakat majemuk. Terdapat
berbagai permasalahan sebagai berikut.
1.
Etnosentrisme
Etnosentrisme bisa diartikan sebagai anggapan atau keyakinan bahwa kebudayaan
sendiri lebih baik daripada semua kebudayaan lain. Contoh dari bentuk
etnosentrisme yang paling ekstrem dalam sejarah adalah gerakan Nazi Jerman di
bawah Hitler. Pada Prinsipnya sikap etnosentrisme memiliki kecendrungan
destruktur terhadap kebudayaan-kebudayaan lain. Oleh karena itu, sikap tersebut
dapat menimbulkan disentegrasi dan disorganisasi dalam kehidupan masyarakat
yang majemuk.
2.
Anomie
Anomes adalah suatu gejala sosial yang sangat unik sebagai akibat adanya
perubahan sosial-budaya yang selalu bergantian, sementara itu sistem nilai yang
berlaku dalam masyarakat tidak mengalami perubahan. Oleh karena itu, masyarakat
sekolah kehilangan pedoman untuk menentukan sesuatu yang dianggap baik dan
buruk. Anomie terjadi sebagai bagian dari dampak negatif akibat perubahan
budaya yang cepat dan frontal.
3. Cultural
Lag
Proses penyebaran kebudayaan asing tidak selalu
berlangsung secara menyeluruh, tidak hanya sebagiannya, sehingga menimbulkan
suatu bentuk ketimpangan budaya atau cultural lag. Sebagai contoh, orang suku
pedalaman yang tidak mengenakan pakaian (modern), tiba-tiba diberi pakaian
seperti kita. Mungkin saja orang tadi memakainya seperti kita. Akan tetapi,
orang tadi mungkin tidak tahu tata cara merawat pakaian tersebut, misalnya
perlu dicuci sehingga membutuhkan sabun cuci dan menyetrikanya.
4. Mestizo
Culture
Mestizo culture yaitu suatu proses percampuran unsur
kebudayaan yang satu dengan unsur kebudayaan lain yang mempunyai simbol dan
sifat berbeda. Ciri yang tampak dari perubahan ini yaitu sifat formalismenya
(hanya dapat meniru bentuknya tanpa mengetahui arti sesungguhnya). Contohnya,
peningkatan pola pamer kekayaan akibat gencarnya iklan tertentu. Kondisi
psikologis yang terkait dalam gejala mestizo culture adalah munculnya kecemasan
dan ketidakpuasan seseorang terhadap sesuatu yang telah dimilikinya.
5. Rejection
(Penolakan)
Proses
perubahan kebudayaan yang berlangsung terlalu cepat sedang menimbulkan reaksi
penolakan dari sejumlah besar anggota masyarakat, khususnya dari kalangan
generasi tua atau kelompok konservatif yang masing sangat memegang teguh
nilai-nilai tradisional. Sebagai contoh, program KB (keluarga berencana) di
Indonesia, pada awalnya sempat mendapatkan banyak reaksi penolakan dari
beberapa kalangan. Namun dalam perkembangannya lebih lanjut, program tersebut
akhirnya diterima sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi laju
pertambahan dan kepadatan penduduk.
Salah satu usaha untuk mengatasi masalah disorganisasi sebagai akibat adanya
perubahan kebudayaan yang berlangsung secara terus-menerus adalah dengan
mengadakan suatu perencanaan sosial (social planning) yang baik.
B.
Sikap Terhadap Keragaman Budaya Yang
Diharapkan
Keanekaragaman
kebudayaan di satu sisi memberikan kontribusi penting bagi bangsa dan
masyarakat besar seperti Indonesia. Tentu saja hal tersebut bisa terjadi
apabila keragaman kebudayaan tersebut dikelola dengan tepat. Bagaimana bila
tidak dikelola dengan tepat? Malapetakalah yang akan melanda. Hampir semua
negara yang penduduknya heterogen seperti India dan Filipina, termasuk
Indonesia setiap saat diwarnai dengan konflik bernuansa SARA (Suku, Agama, Ras,
dan Antargolongan).
Usaha
mencapai persatuan dalam kehidupan masyarakat yang majemuk dengan aneka ragam
kebudayaan dilakukan dengan mengembangkan sikap toleransi dan sikap empati pada
diri setiap warga. Toleransi adalah adanya sikap tenggang rasa yang bertujuan
memberikan kebebasan orang lain untuk menjalankan haknya. Sikap toleransi
sangat bertolak belakang dengan sikap etnosentrisme yang memandang rendah
kebudayaan lain. Sikap toleransi, menunjukkan luasnya pola pikir seseorang
sekaligus menunjukkan pemahamannya mengenai kondisi alam semeseta yang sangat
beraneka ragam ini. Sikap toleransi merupakan landasan utama seseorang dalam
membangun kehidupan yang penuh ketenangan di lingkungan masyarakat yang beragam
budaya.
Adapun
empati adalah suatu sikap yang menunjukkan turut merasakan apa yang dialami
oleh orang lain. Praktiknya adalah dengan mencoba menempatkan dirinya dalam
kondisi orang lain. Sifat empati ini hakikatnya ditunjukkan dalam bentuk
perasaan “senasib dan seperjuangan”. Sikap empati ini berarti bukan sekedar
toleransi yang ditunjukkan dalam kehidupan masyarakat beragam budaya, melainkan
juga semangat kegotongroyongan atau kerja sama tanpa memandang perbedaan yang
ada.